Setelah kehilangan ibunya di usia yang sangat muda, siswa sekolah dasar Capeta Taira terpaksa menjadi lebih mandiri untuk menghindari kekhawatiran ayahnya. Bekerja di perusahaan pengaspalan, ayahnya sering sibuk dan harus lembur untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun, seberapa pun kerasnya dia bersikap di depan ayahnya, Capeta pada akhirnya hanyalah seorang anak yang kesepian dengan kehidupan yang berat. Selain tugas rumah tangga biasa, ia harus menghadapi pengganggu bernama Nobu Andou, yang membuatnya merasa lebih buruk, meskipun mendapat dukungan dari teman sekelasnya, Monami Suzuki.
Suatu hari, ayah Capeta melihat para pembalap go-kart muda balapan dengan kecepatan tinggi dan terinspirasi oleh pemandangan tersebut. Ia lalu memutuskan untuk mengumpulkan bagian-bagian bekas yang tersedia di lintasan dan mulai bekerja pada hadiah untuk anaknya. Sementara itu, Capeta dan Monami menyelinap ke tempat kerja ayahnya, mencurigai bahwa ayahnya sedang melakukan sesuatu. Dengan terkejut, mereka melihat go-kart yang dibangun dari bagian-bagian bekas—dengan nama Capeta terpasang di atasnya! Meskipun tidak memiliki mesin dan terlihat usang, go-kart tersebut sebagian besar lengkap dan berfungsi.
Meskipun hujan deras, Capeta tidak bisa menahan keinginan untuk mencoba mesin baru ini. Saat dia mengemudikan go-kart menuruni jalan basah, insiden yang hampir menjadi kecelakaan berbahaya justru menjadi obsesi yang mendebarkan. Tidak lagi bosan dengan hidup, mesin hati Capeta menyala dengan gairah baru saat dia memasuki dunia balap.
